Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi. Ilmu Budaya Dasar merupakan pengetahuan tentang perilaku dasar-dasar dari manusia.
Unsur-unsur kebudayaan:
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagi bahan pertimbangan untuk menentukan niang lingkup kajian mata kuliah Ihnu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( The Humanities ), baik dari segi masing-masing keahlian ( disiplin ) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan coral: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya. Dasar tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagi subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian . Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Bmu Budaya Dasar.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. budaya terbentuk dari beberapa unsur seperti politik, sistem agama, ekonomi, adat istiadat, perkakas, bahasa, pakaian, bangunan, karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. jadi, budaya tidak bisa di gambar kan secara nyata tetapi bisa di pikir kan dan pengertian secara luas.
KEBUDAYAAN
kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. menurut ahli kebudayaan Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. sedangkan menurut pendapat lain, Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
• alat-alat teknologi
• sistem ekonomi
• keluarga
• kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
• sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
• organisasi ekonomi
• alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
• organisasi kekuatan (politik)
KEBUDAYAAN DI ANTARA MANUSIA
sebuah kebudayaan besar biasa ya mempunyai sub-kebudayaan atau bisa di bilang bagian terkecil dari budaya besar. muncul ya sub atau bagian dari kebuadayaan, seperti perbedaan ras, etnis, gender, agama dan kelas.
MANUSIA
manusia merupakan makhluk yang sempurna di antara makhluk lainnya. seperti akal, hewan dan tumbuhan tidak mempunyai akal untuk berfikir tapi mereka berfikir berdasarkan insting n naluri. manusia juga merupakan makhluk sosial, mereka tidak bisa melakukan suatu hal atau mengerjakan sesuatu secara sendiri.
banyak manusia yang sudah lupa akan kebudayaan ya sendiri, sehingga banyak kebudayaan yang menghilang atau lenyap di telan bumi begitu saja. sangat di sayang kan sekali kebudayaan INDONESIA masih banyak yang belum di lestarikan hingga saat ini, sehingga banyak yang di klaim satu persatu oleh negara lain. oleh karena itu, kita sebagai pemuda INDONESIA dan berasas PANCASILA mari kita jaga kebudayaan untuk masa depan anak dan cucu kita, supaya mereka masih bisa lihat apa yang telah di hasil kan oleh leluhur ya dulu.
Baca Selengkapnya...
Minggu, 08 Mei 2011
APA ITU ILMU BUDAYA DASAR
PANDANGAN BUDAYA
Dari segi tontonan.
Sedangkan di panggung pertunjukan biasanya sudah diisi oleh pertunjukan musik, dance, teater drama, dan sebagainya yang bersifat ke budaya yang lebih maju sehingga tidak ada lagi ruang untuk pertunjukan adat.
Dari segi pakaian.
zaman dahulu semua orang baik wanita maupun pria selalu mengenakan pakaian yang sopan yang menutupi aurat mereka. Seperti wanita-wanita Jawa selalu mengenakan kebaya sehari-harinya. Berbeda dengan sekarang, hampir seluruh masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta mengenakan pakaian yang memperlihatkan aurat mereka. Seperti memakai baju tanpa lengan dan bahkan memakai baju yang memperlihatkan seluruh lekak lekuk tubuh mereka khususnya bagi wanita, rok mini, celana pendek, dan masih banyak lagi.
PENYEBAB PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kebudayaaan dalam suatu bangsa akan berkembang dengan seiringnya perubahan zaman, dari kebudayaan tradisional ke peralihan sampai akhirnya menjadi budaya yang modern. Pergesaran kebudayaan ini disebabkan oleh banyak hal seperti adanya globalisasi yang menyebar luas melalui berbagai media, turisme, dan sebagainya. Jika tidak ada rasa cinta tanah air, rasa persatuan, kesatuan dan kesadaran bela Negara yang kuat maka kita akan ikut terbawa kedalam arus globalisasi yang lebih cenderung menghilangkan kebudayaan asli suatu bangsa.
Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang.
Membicarakan penyebab perubahan kebudayaan, menurut saya, perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor.Namun, dari beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan menjadi 2 bagian. Yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berarti disebabkan oleh masyarakatnya sendiri.
Penyebab perubahan kebudayaan itu sendiri timbul karena beberapa faktor, yaitu dengan banyaknya budaya asing yang masuk kedalam suatu negara dengan memberikan perubahan pada negara tersebut. Sebenarnya kenyataan ini dianggap wajar saja jika kebudayaan asing ini masuk sesuai dengan budaya lokal negara itu sendiri. Tapi apabila budaya asing ini lebih dominan dibandingkan budaya budaya lokal negara tersebut dapat menyebabkan lunturnya kebudayaan lokal negara itu sendiri.
Faktor lainnya yaitu dari masyarakatnya sendiri dengan kurangnya kesadaran akan pentingnya budaya lokal yang sebenarnya budaya lokal itu merupakan identitas bangsa itu sendiri. Jadi sebaiknya budaya lokal itu harus dijaga keaslian. Tapi zaman sekarang ini sering bermunculannya budaya asing yang mempengaruhi terhadap perkembangan budaya lokal.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.
Menurut Soekanto faktor-faktor penyebab perubahan/
dinamika sosial dibagi menjadi dua golongan besar, sebagai
berikut.
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
masyarakat sendiri, antara lain sebagai berikut.
1) Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan
perubahan dalam struktur masyarakat seperti
munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru. Selain itu pertambahan
jumlah penduduk juga mengakibatkan
bertambahnya kebutuhan-
kebutuhan seperti sandang,
pangan, dan papan. Padahal sumbersumber
pemenuhan kebutuhan
tidak seimbang, sehingga
akan imbul masalah sosial seperti
pengangguran, kemiskinan,
kriminalitas, dan lain-lain. Kondisi
ini akan mengubah pola interaksi
dan meningkatnya mobilitas
sosial.
Selain itu, berkurangnya penduduk yang diakibatkan
oleh migrasi dan urbanisasi akan mengakibatkan kekosongan
dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan
kerja, sehingga akan memengaruhi lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
2) Adanya penemuan baru (discovery)
Penemuan baru dalam masyarakat di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
3) Pertentangan (konflik) masyarakat
Dalam interaksi sosial di masyarakat yang heterogen
dan dinamis, pertentangan-pertentangan (konflik)
mungkin saja terjadi baik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Apalagi pada masyarakat yang berkembang dari masyarakat tradisional ke masyarakat
modern akan selalu terjadi pertentangan, misalnya
golongan muda yang ingin mengadopsi budaya asing,
golongan tua yang tetap mempertahankan tradisi lama.
Konflik ini akan menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola
perilaku dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.
4) Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan
mendasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok.
Revolusi akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat
dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Pengaruh tersebut mulai dari lembaga negara sampai
keluarga yaitu mengalami perubahan-perubahan yang
mendasar. Contohnya revolusi industri di Inggris,
revolusi Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
masyarakat, antara lain berikut ini.
1) Lingkungan alam fisik
Salah satu faktor penyebab perubahan yang
bersumber dari lingkungan alam seperti terjadinya
bencana alam banjir, longsor, gempa bumi,
kebakaran hutan, dan sebagainya. Di daerah
yang terkena banjir menyebabkan masyarakat
yang berada di sekitar daerah tersebut terpaksa
harus mencari tempat tinggal baru, sehingga mereka
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
barunya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat.
2) Peperangan
Peperangan antara negara satu dengan negara
yang lain kadang bisa menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan
maupun struktur masyarakatnya.
Biasanya negara yang menang memaksakan
nilai-nilai, cara-cara, dan lembaga yang
dianutnya kepada negara yang kalah. Contohnya
rakyat Indonesia saat kalah melawan Belanda.
Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan
kolonial menggantikan sistem pemerintahan kerajaan
yang dianut sebagian besar daerah-daerah di Indonesia.
Hal itu berakibat terjadinya perubahan-perubahan
pada struktur lembaga kemasyarakatan.
3) Pengaruh kebudayaan lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang
mampu menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa
lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan
pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh
dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul
suatu nilai-nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat
asimilasi atau akulturasi kedua budaya.
Dalam kaitannya dengan pengaruh kebudayaan masyarakat
lain, dikenal istilah-istilah sebagai berikut.
a) Akulturasi (cultural contact)
Akulturasi adalah suatu kebudayaan tertentu yang
dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing,
yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut
melebur/menyatu ke dalam kebudayaan sendiri
(asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan
lama.
Hal-hal yang biasa terjadi dalam akulturasi seperti
berikut.
– Substansi, yaitu unsur kebudayaan yang ada
sebelumnya diganti, dan melibatkan perubahan
struktural yang kecil sekali.
– Sinkretisme, yaitu unsur-unsur lama bercampur
dengan yang baru dan membentuk sistem yang
baru.
– Adisi, yaitu unsur-unsur baru ditambahkan
kepada unsur yang lama.
– Dekulturasi, yaitu hilangnya bagian substansial
sebuah kebudayaan.
– Orijinasi, yaitu tumbuhnya unsur-unsur baru
untuk memenuhi kebutuhan situasi yang
berubah.
– Rejection (penolakan), yaitu perubahan yang
sangat cepat, sehingga sejumlah besar orang
tidak dapat menerimanya, menyebabkan penolakan,
pemberontakan, dan gerakan pembangkitan.
b) Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan
dari satu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang
lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.
Manusia dapat menghimpun pengetahuan baru dari
hasil penemuan-penemuan. Difusi dapat dibedakan
ke dalam jenis berikut.
– Difusi intra-masyarakat
Difusi intra-masyarakat dipengaruhi hal-hal
berikut.
•) Pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat
bagi masyarakat.
•) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi
(untuk diterima/ditolak).
•) Unsur yang berlawanan dengan unsur
fungsi lama akan ditolak.
•) Kedudukan penemu unsur baru ikut
menentukan penerimaan.
•) Ada tidaknya batasan dari pemerintah.
– Difusi antarmasyarakat
Difusi antarmasyarakat dipengaruhi hal-hal
berikut.
•) Kontak antarmasyarakat tersebut.
•) Kemampuan mendemonstrasikan.
•) Kegunaan.
•) Menyaingi unsur lama atau mendukung.
•) Peran penemu dan penyebarannya.
•) Pemaksaan.
– Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan
asing secara paksa, sehingga kebudayaan
lama kalah.
Apabila kebudayaan baru seimbang dengan
kebudayaan lama, masing-masing kebudayaan
hampir tidak mengalami perubahan atau tidak
saling memengaruhi. Hal yang demikian disebut
hubungan symbiotic.
– Invasi
Invasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan
asing ke dalam kebudayaan setempat,
dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing
terhadap bangsa lain.
– Asimilasi
Asimilasi adalah proses penyesuaian (seseorang/
kelompok orang asing) terhadap kebudayaan
setempat.
Dengan asimilasi kedua kelompok baik asli
maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan
kebudayaan.
– Hibridisasi
Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang
disebabkan oleh perkawinan campuran antara
orang asing dengan penduduk setempat.
– Milenarisme
Milenarisme adalah salah satu bentuk kebangkitan
yang berusaha mengangkat golongan
masyarakat bawah yang tertindas dan telah
lama menderita dalam kedudukan sosial yang
rendah.
– Adaptasi
Adaptasi adalah proses interaksi antara
perubahan yang ditimbulkan oleh organisme
pada lingkungannya dan perubahan yang
ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme
(penyesuaian dua arah).
– Imitasi
Imitasi adalah proses peniruan kebudayaan lain
tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru.
Faktor Intern antara lain:
Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
Adanya Penemuan Baru:
Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
Invention : penyempurnaan penemuan baru
Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
Konflik yang terjadii dalam masyarakat
Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
perubahan alam
peperangan
pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Jadi menurut Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:
sikap menghargai hasil karya orang lain
keinginan untuk maju
system pendidikan yang maju
toleransi terhadap perubahan
system pelapisan yang terbuka
penduduk yang heterogen
ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
orientasi ke masa depan
sikap mudah menerima hal baru.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penyebab perubahan kebudayaan ada yang berasal dari dalam (sebab intern), dan juga dari luar (sebab ekstern), sebagai berikut:
*Sebab-sebab dari dalam masyarakat (intern):
- munculnya berbagai bentuk pertentangan (konflik) dalam masyarakat, sehingga adanya kesenjangan sosial antar sesama warga.
- adanya dinamika penduduk, pertambahan dan penurunan jumlah penduduk bahkan dalam setiap harinya
- adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat (discovery), dan penemuan yang menyempurnakan bentuk penemuan lama (invention)
*Sebab-sebab dari luar masyarakat (ekstern):
- adanya pengaruh bencana alam, misal : apabila ada masyarakat yang mendiami tempat tinggal yang baru, ootomatis mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru. Dengan begitu, kebudayaan yang lama yang mereka miliki perlahan akan berubah menjadi sebuah kebudayaan yang baru dari kebiasaan lingkungan yang tidak mereka miliki sebelumnya
- adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya 2 kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari yang lain, bisa jadi akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur kebudayaan yang asli akan bergeser dan diganti oleh unsur kebudayaan yang baru.
Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.
1. Kekuatan
Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik.
Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
2. Kelemahan
Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.
Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.
3. Peluang
Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya
Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.
Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
Kemajuan pariwisata
Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
Multikuturalisme
Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.
4. Tantangan
Perubahan lingkungan alam dan fisik
Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah
Kemajuan Teknologi
Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.
Masuknya Budaya Asing
Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.
Baca Selengkapnya...
PENYEBAB PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kebudayaaan dalam suatu bangsa akan berkembang dengan seiringnya perubahan zaman, dari kebudayaan tradisional ke peralihan sampai akhirnya menjadi budaya yang modern. Pergesaran kebudayaan ini disebabkan oleh banyak hal seperti adanya globalisasi yang menyebar luas melalui berbagai media, turisme, dan sebagainya. Jika tidak ada rasa cinta tanah air, rasa persatuan, kesatuan dan kesadaran bela Negara yang kuat maka kita akan ikut terbawa kedalam arus globalisasi yang lebih cenderung menghilangkan kebudayaan asli suatu bangsa. Akan tetapi bukan berarti kita menutup diri rapat-rapat dari kebudayaan luar, kita hanya perlu melakukan penyaringan atau pemilihan terhadap budaya luar tersebut sehingga sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
PENYEBAB PERUBAHAN KEBUDAYAAN PADA MASYARAKAT
Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya penyebab perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya kelahiran, juga hala-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi masyarakat itu sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya yang di akbatkan dengan adanya ke datangan masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena adanya bencana alam, transmigrasi maupun lainnya. Mereka biasanya hanya mampu meninggalkan tempat di mana mereka tinggal dulu, tetapi sulit bagi mereka meninggalkan budaya yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru. Contohnya, perubahan yang di lakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa ke kota atau sebaliknya… Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh, akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya… Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih moderen dan pintar akan tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak positif atau negatif bagi penduduk desa, akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, tapi banyak juga hal baik yang mereka contoh. Hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.
Menurut Soekanto faktor-faktor penyebab perubahan/
dinamika sosial dibagi menjadi dua golongan besar, sebagai
berikut.
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain sebagai berikut.
1) Bertambahnya atau berkurangnya penduduk . Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru. Selain itu pertambahan jumlah penduduk juga mengakibatkan bertambahnya kebutuhan- kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Padahal sumbersumber pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, sehingga akan imbul masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain. Kondisi ini akan mengubah pola interaksi dan meningkatnya mobilitas
sosial.
Selain itu, berkurangnya penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan urbanisasi akan mengakibatkan kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan kerja, sehingga akan memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2) Adanya penemuan baru (discovery)
Penemuan baru dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
3) Pertentangan (konflik) masyarakat
Dalam interaksi sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis, pertentangan-pertentangan (konflik)
mungkin saja terjadi baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Apalagi pada masyarakat yang berkembang dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern akan selalu terjadi pertentangan, misalnya golongan muda yang ingin mengadopsi budaya asing, golongan tua yang tetap mempertahankan tradisi lama. Konflik ini akan menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola perilaku dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.
4) Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Revolusi akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pengaruh tersebut mulai dari lembaga negara sampai keluarga yaitu mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Contohnya revolusi industri di Inggris, revolusi Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, antara lain berikut ini.
1) Lingkungan alam fisik
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan sebagainya. Di daerah yang terkena banjir menyebabkan masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, sehingga mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat.
2) Peperangan
Peperangan antara negara satu dengan negara yang lain kadang bisa menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang memaksakan nilai-nilai, cara-cara, dan lembaga yang dianutnya kepada negara yang kalah.
Contohnya rakyat Indonesia saat kalah melawan Belanda. Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan kolonial menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang dianut sebagian besar daerah-daerah di Indonesia. Hal itu berakibat terjadinya perubahan-perubahan pada struktur lembaga kemasyarakatan.
3) Pengaruh kebudayaan lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi kedua budaya. Dalam kaitannya dengan pengaruh kebudayaan masyarakat lain, dikenal istilah-istilah sebagai berikut.
a) Akulturasi (cultural contact)
Akulturasi adalah suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur/menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan lama.
Hal-hal yang biasa terjadi dalam akulturasi seperti berikut.
– Substansi, yaitu unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, dan melibatkan perubahan
struktural yang kecil sekali.
– Sinkretisme, yaitu unsur-unsur lama bercampur dengan yang baru dan membentuk sistem yang baru.
– Adisi, yaitu unsur-unsur baru ditambahkan kepada unsur yang lama.
– Dekulturasi, yaitu hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.
– Orijinasi, yaitu tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang berubah.
– Rejection (penolakan), yaitu perubahan yang sangat cepat, sehingga sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya, menyebabkan penolakan, pemberontakan, dan gerakan pembangkitan.
b) Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Manusia dapat menghimpun pengetahuan baru dari hasil penemuan-penemuan. Difusi dapat dibedakan ke dalam jenis berikut.
– Difusi intra-masyarakat
Difusi intra-masyarakat dipengaruhi hal-hal berikut.
•) Pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi masyarakat.
•) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi (untuk diterima/ditolak).
•) Unsur yang berlawanan dengan unsur fungsi lama akan ditolak.
•) Kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan penerimaan.
•) Ada tidaknya batasan dari pemerintah.
– Difusi antarmasyarakat
Difusi antarmasyarakat dipengaruhi hal-hal
berikut.
•) Kontak antarmasyarakat tersebut.
•) Kemampuan mendemonstrasikan.
•) Kegunaan.
•) Menyaingi unsur lama atau mendukung.
•) Peran penemu dan penyebarannya.
•) Pemaksaan.
– Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga kebudayaan lama kalah. Apabila kebudayaan baru seimbang dengan kebudayaan lama, masing-masing kebudayaan hampir tidak mengalami perubahan atau tidak saling memengaruhi. Hal yang demikian disebut hubungan symbiotic.
– Invasi
Invasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat, dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.
– Asimilasi
Asimilasi adalah proses penyesuaian (seseorang/ kelompok orang asing) terhadap kebudayaan setempat. Dengan asimilasi kedua kelompok baik asli maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan kebudayaan.
– Hibridisasi
Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat.
– Milenarisme
Milenarisme adalah salah satu bentuk kebangkitan yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah.
– Adaptasi
Adaptasi adalah proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme (penyesuaian dua arah).
– Imitasi
Imitasi adalah proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru.
Baca Selengkapnya...
Kasih
1. ARTI KASIH
Sistem - nilai tentang kasih tersebut tidak boleh disamakan dengan pendirian negara agama. Sebab dalam sistem negara-agama, pemerintah atau orang-orang yang terlibat akan menjadikan norma - norma agama sebagai ketentuan untuk mengatur negara dan masyarakat umum. Padahal yang diadopsi dan dianggap sebagai norma-norma agama tersebut sebenarnya sering sama sekali tidak relevan lagi dengan kehidupan masa kini. Misalnya hukum mutilasi tangan bagi para pencuri atau hukum rajam dengan batu kepada seseorang dan wanita yang ketahuan berbuat zinah. Apakah hukum yang diatur oleh agama tersebut dapat diterapkan ke dalam masyarakat masa kini yang telah memiliki pola pemahaman yang sangat berbeda? Kalau seandainya norma-norma keagamaan diterapkan begitu saja berarti agama telah membuat langkah mundur. Prinsip agama yang demikian hanya akan membuktikan dirinya sebagai media yang anti manusiawi.
Setiap generasi, baik yang sudah berlalu maupun masa kini, pasti akan melewati masa-masa genting, di mana mereka terus berusaha untuk menelusuri di dalam kehidupan mereka arti kasih yang sesungguhnya. Kendatipun di luar kesadaran mereka sendiri, yang sebenarnya amat mereka dambakan adalah makna dan tujuan hidup itu sendiri!
Melalui media dunia, masyarakat mengajarkan kepada umat manusia untuk mencari makna hidup sesuai dengan standar-standar yang sudah ditentukan olehnya, yaitu: mendahulukan kepentingan diri sendiri, mengabaikan moral hidup, penampilan yang sempurna, harta kekayaan yang berlebih-lebihan, kedudukan karir yang dapat meningkatkan status di mata masyarakat, kekuasaan yang semena-mena, penghargaan dan sanjungan manusia, serta segala sesuatu yang dapat menaikkan harga diri sendiri. Semua itu merupakan syarat-syarat utama di dalam kesemuan arti makna hidup yang diajarkan oleh masyarakat dunia kepada para penduduknya. Jadi makna hidup yang bersifat egosentris sekali!
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu . ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.ia tidak bersukacita karna ketidakadilan, etapi karna kebenaran. Ia menutup segala suatu, percaya segala sesuatu, mngharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih itu tidak berkesudahan, atau tidak akan ada akhirnya
2. HUKUM KASIH
Salah satu implementasi hukum kasih perwujudannya adalah MEMBERI KESEMPATAN memperbaiki diri.
Hukum haruslah mampu membawa efek jera atau insaf dan mengembalikan manusia pada kehidupan mulia.
Berhubungn kita hidup didunia realitas dimana berbagai model interest manusia bergerak bersama – sama didalamnya, maka hukum kasih tidaklah cukup seagai satu – satunya hukum, diperlukan hukum – hukum lain yang lebih rill untuk mengatur kehidupan manusia dengan berbagai kepentingan dan tujuannya.
Hukum kasih, hukum adil, hukum sayang,hukum baik,dll hanyalah hukum dasar yang memerlukan aturan – aturan terperinci untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari agar maksud dunia yang aman, adil, makmur, sentosa bisa tercapai sesuai denga spirit dari hukum – hukum dasar itu.
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang
Ilmu Budaya Dasar Halaman 1 dari 13
paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh anaknya dengan sepenuh hati, Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali sukarela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik, Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya, yang keempat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan keempat unsur tersebut yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih
Ilmu Budaya Dasar Halaman 2 dari 13
sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan, jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
Baca Selengkapnya...