Minggu, 08 Mei 2011

Kasih

1. ARTI KASIH
Sistem - nilai tentang kasih tersebut tidak boleh disamakan dengan pendirian negara agama. Sebab dalam sistem negara-agama, pemerintah atau orang-orang yang terlibat akan menjadikan norma - norma agama sebagai ketentuan untuk mengatur negara dan masyarakat umum. Padahal yang diadopsi dan dianggap sebagai norma-norma agama tersebut sebenarnya sering sama sekali tidak relevan lagi dengan kehidupan masa kini. Misalnya hukum mutilasi tangan bagi para pencuri atau hukum rajam dengan batu kepada seseorang dan wanita yang ketahuan berbuat zinah. Apakah hukum yang diatur oleh agama tersebut dapat diterapkan ke dalam masyarakat masa kini yang telah memiliki pola pemahaman yang sangat berbeda? Kalau seandainya norma-norma keagamaan diterapkan begitu saja berarti agama telah membuat langkah mundur. Prinsip agama yang demikian hanya akan membuktikan dirinya sebagai media yang anti manusiawi.
Setiap generasi, baik yang sudah berlalu maupun masa kini, pasti akan melewati masa-masa genting, di mana mereka terus berusaha untuk menelusuri di dalam kehidupan mereka arti kasih yang sesungguhnya. Kendatipun di luar kesadaran mereka sendiri, yang sebenarnya amat mereka dambakan adalah makna dan tujuan hidup itu sendiri!
Melalui media dunia, masyarakat mengajarkan kepada umat manusia untuk mencari makna hidup sesuai dengan standar-standar yang sudah ditentukan olehnya, yaitu: mendahulukan kepentingan diri sendiri, mengabaikan moral hidup, penampilan yang sempurna, harta kekayaan yang berlebih-lebihan, kedudukan karir yang dapat meningkatkan status di mata masyarakat, kekuasaan yang semena-mena, penghargaan dan sanjungan manusia, serta segala sesuatu yang dapat menaikkan harga diri sendiri. Semua itu merupakan syarat-syarat utama di dalam kesemuan arti makna hidup yang diajarkan oleh masyarakat dunia kepada para penduduknya. Jadi makna hidup yang bersifat egosentris sekali!
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu . ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.ia tidak bersukacita karna ketidakadilan, etapi karna kebenaran. Ia menutup segala suatu, percaya segala sesuatu, mngharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih itu tidak berkesudahan, atau tidak akan ada akhirnya
2. HUKUM KASIH

Salah satu implementasi hukum kasih perwujudannya adalah MEMBERI KESEMPATAN memperbaiki diri.
Hukum haruslah mampu membawa efek jera atau insaf dan mengembalikan manusia pada kehidupan mulia.
Berhubungn kita hidup didunia realitas dimana berbagai model interest manusia bergerak bersama – sama didalamnya, maka hukum kasih tidaklah cukup seagai satu – satunya hukum, diperlukan hukum – hukum lain yang lebih rill untuk mengatur kehidupan manusia dengan berbagai kepentingan dan tujuannya.
Hukum kasih, hukum adil, hukum sayang,hukum baik,dll hanyalah hukum dasar yang memerlukan aturan – aturan terperinci untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari agar maksud dunia yang aman, adil, makmur, sentosa bisa tercapai sesuai denga spirit dari hukum – hukum dasar itu.

A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang
Ilmu Budaya Dasar Halaman 1 dari 13
paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh anaknya dengan sepenuh hati, Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali sukarela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik, Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya, yang keempat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan keempat unsur tersebut yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih
Ilmu Budaya Dasar Halaman 2 dari 13
sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan, jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar